Ada tangis dengan sejuta duka
Segumpal pedih selusin bau miskin
Sekelompok yatim lapar dalam bungkam
Berjuta anak putus sekolah
dengan kebodohan tak terkira
Mereka terbiar
Terkapar dalam bias hari-hari
Pedih itu bergumpal
Duka tersumpal
Air mata melaut tanpa guna
Kebodohan membanjir sampah
Berputar di sekeliling rumah Presiden
Kita Mereka menaiki tangga
Menyusup lewat lubang angin
Melalui berbagai rongga
Tetap tak sampai pada indera Presiden
Kita
Ada tembok sangat tebal membatasi
tangis dan tertawa
derita dan bahagia
rakyat dan pemimpin kita
Semakin hari
tembok-tembok melebar dan menganga
Tembok-tembok mengepung istana negeri
ini dengan tumpukan laporan dusta.
0 comments:
Post a Comment